Ingin tau?

April 23, 2008

Entah kenapa aku berpikir ingin mempelajari sejarah tambo minang kabau? sejarah sistem kemasyarakatan minang kabau? sejarah tentang luhak nan tigo? sejarah tentang tuah sakato? mungkin karena novel sejarah yang pernah aku baca kali ya. kemana ya aku bisa mendapatkan informasi agar bisa sedikit mengerti dengan tambo????

Tidak tau kenapa tidak mau belajar bahasa asing?

April 22, 2008

Pagi itu sekitar jam 07.45 WIB hp ku berbunyi, 1 inbox, “ada sms dari siapa ya?” bisikku dalam hati. secepat kilat ku ambil hp yang terletak di atas meja yang memang letaknya tidak terlalu jauh dari aku berdiri. “……jangan lupa ikut seminar nanti jam 9 ya di ruang seminar F” itu lah pesan singkat yang bisa ku tangkap.

“Ah…. aku kan kuliah” tanya ku sesaat dalam hati. sembari ragu untuk ikut seminar, aku pun mengambil sikap tidak terlalu menghiraukannya, karena pagi itu aku harus secepat kilat sampai di kampus agar tidak terlambat.

Perjalanan ke kampus

“Hughhhhh” teriak ku dalam hati sembari geram melihat angkot yang setiap saat berhenti mulu. bagaimana tidak kesal jam sudah menunjukkan pukul 08.45 WIB sementara aku belum sampai di kampus, telat… telat…. itulah yang ada dipikiranku saat itu. tidak banyak pikir ku ambil hp dan begitu lincahnya tanganku mencet2 tombol hp mengirim sms ke teman. “apa kita sudah masuk?” “syapa dosennya?” “kalau terlambat, boleh masuk?” sembari mencoba menenangkan pikiran, ku sandarkan kepala ku dan berpikir tentang tawaran seminar itu.

“1 inbox” ku lihat layar hp. “masih bisa kalau 15 menit, cepat, kompensasi keterlambatan hanya 15 menit”. balas sms dari teman ku. “ah, bagaimana mungkin aku bisa mengejar keterlambatan sementara saat ini aku masih dalam perjalanan ke kampus, butuh waktu 10 menit lagi untuk sampai” imbuh ku lagi dalam hati. sementara keterlambatanku sudah 15 menit.

tidak masuk, itulah jawabannya. tidak pikir panjang aku pun beralih tujuan. “ya, ikut seminar studi, gedung F adalah sasaranku” tambah ku lagi dalam hati. sesampai di sana aku sudah melihat teman ku yang sudah menunggu, sembari tersenyum berkata, “datang juga?”.

suasana di ruangan seminar tidak seperti yang aku bayangkan sebelumnya. tidak. aku hanya melihat bule dan asistennya. ya bule. bicara bahasa Inggris.

diam, itulah yang harus aku lakukan. jujur saja aku kurang begitu mengerti dengan bahasa Inggris orang-orang yang ada disekeliling ku. mereka begitu lancar berbicara. sementara aku harus mengeja dan mengartikan satu persatu kata-kata untuk bisa mengerti.

ya, itulah cerita awalnya, terlihat bodoh karena kurang mengerti. aku tidak terlalu mengerti akhirnya apa yang disampaikan itu bule. aku tidak tau kenapa aku tidak mau belajar bahasa asing.

mungkin sudah saatnya aku harus pandai bahasa Inggris. bulan Desember 2008 harus sudah pandai bahasa Inggris. lisan dan tulisan. semangat……….

iya…. iya…. tau

April 22, 2008

yes…. yes….. buku yang dicari-cari dan ditanya-tanya ke orang2 kira-kira 2 bulan yang lalu akhirnya dapet juga, hehe 🙂

oya, untuk bulan ini ada sekitar 6 buah buku yang akan dibaca walaupun ada buku yang dipinjem juga, ah… buruan bacanya sebelum ditagih orangnya untuk dibalikin. iya…. iya…. tau, bukunya harus cepet dibalikin.

Enam Pertanyaan Imam al-Ghazali

April 8, 2008

Suatu hari, Imam al-Ghazali berkumpul dengan murid-muridnya. Lalu Imam beliau  bertanya bebeapa hal. Pertama, “Apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini?. ”

Murid-muridnya ada yang menjawab orang tua, guru, teman, dan kerabatnya. Imam al-Ghazali menjelaskan semua jawaban itu benar. Tetapi yang paling dekat dengan kita adalah “Mati”. Sebab itu sudah janji Allah SWT bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati. (QS. Ali Imran 185)

Lalu Imam al-Ghazali meneruskan pertanyaan yang kedua. “Apa yang paling jauh dari diri kita di dunia ini?”.

Murid-muridnya ada yang menjawab negara Cina, bulan, matahari, dan bintang-bintang. Lalu Imam al-Ghazali menjelaskan bahwa semua jawaban yang mereka berikan adalah benar. Tapi yang paling benar, ujarnya, adalah “MASA LALU.”

Bagaimanapun kita, apapun kendaraan kita, tetap kita tidak bisa kembali ke masa lalu. Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini dan hari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Agama.

Lalu Imam al-Ghazali meneruskan dengan pertanyaan yang ketiga. “Apa yang paling besar di dunia ini?”.

Murid-muridnya ada yang menjawab gunung, bumi, dan matahari. Semua jawaban itu benar kata Imam Ghozali. Tapi yang paling besar dari yang ada di dunia ini adalah “Nafsu” (QS. Al- a’araf: 179). Maka kita harus hati-hati dengan nafsu kita, jangan sampai nafsu membawa kita ke neraka.

Pertanyaan keempat adalah, “Apa yang paling berat di dunia ini?”.

Ada yang menjawab baja, besi, dan gajah. Semua jawaban sampean benar, kata Imam Ghozali, tapi yang paling berat adalah “memegang AMANAH” (QS. Al Ahzab 72). Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung, dan malaikat semua tidak mampu ketika Allah SWT meminta mereka untuk menjadi kalifah (pemimpin) di dunia ini. Tetapi manusia dengan sombongnya menyanggupi permintaan Allah SWT, sehingga banyak dari manusia masuk ke neraka karena ia tidak bisa memegang amanahnya.

Pertanyaan yang kelima adalah, “Apa yang paling ringan di dunia ini?”.

Ada yang menjawab kapas, angin, debu, dan daun-daunan. Semua itu benar kata Imam al-Ghazali. Namun menurut beliau yang paling ringan di dunia ini adalah ‘meninggalkan SHALAT’. Gara-gara pekerjaan kita tinggalkan shalat, gara-gara meeting kita juga tinggalkan shalat.

Lantas pertanyaan keenam adalah, “Apakah yang paling tajam di dunia ini?”.

Murid-muridnya menjawab dengan serentak, pedang. Benar kata Imam al-Ghazali. Tapi yang paling tajam adalah “lidah MANUSIA”. Karena melalui lidah, manusia dengan gampangnya menyakiti hati dan melukai perasaan saudaranya sendiri. [www.hidayatullah.com]

install ulang hidup

April 8, 2008

Menghentikan kebiasaan :

  1. Tidak on time
  2. Menonton TV lebih dari 60 menit per hari
  3. Browsing kurang bermanfaat
  4. Tidur lebih dari 4 jam per hari
  5. Makan lebih dari 3 kali per hari
  6. Boros
  7. Banyak bicara
  8. Mandi lebih dari 30 menit
  9. Malas buat catatan kuliah

Belajar dan menguasai kebiasaan :

  • Merencanakan kegiatan tiap hari pada malam sebelumnya
  • Memuji orang pada setiap kesempatan yang mungkin
  • Mengusahakan Khusyu’ pada setiap shalat
  • Tilawah dengan tartil dan penuh penghayatan
  • Sikat gigi sebelum tidur
  • Wudhu sebelum tidur
  • Olah raga setiap minggu
  • Menguasai pembuatan website
  • Mencari uang untuk kemandirian finansial
  • Merencanakan penelitian
  • Belajar jadi pengusaha
  • Mencuci pakaian sendiri dan menyetrika pakaian sendiri
  • Buat konsep Islamic Centre
  • Cari profil aa gym,hamka, dan natsir
  • Senyum dan terus semangat
  • Menulis di surat kabar


Menajamkan pikiran saya dengan cara :

  • Membaca buku Islam, bisnis, skill, kepribadian, dan motivasi
  • Membaca jurnal ilmiah internasional dan nasional minimal 2 jam per minggu
  • Belajar Bahasa Inggris dan Bahasa Jepang
  • Mengikuti seminar-seminar yang berhubungan dengan masa depan saya dan cita-cita saya 15 tahun ke depan
  • Silaturahmi
  • Menambah hafalan Al Quran
  • Menghabiskan waktu 30 menit tiap hari untuk berpikir tenang tanpa terganggu
  • Berdiskusi dengan orang2
  • Public speaking di depan kaca sendirian
  • Mencoba membangun komunikasi dengan temen2 alumni SMANTEN (rohis, osis, sispala, pmr, pbb, dll) di itb, ui, ugm, its,unair, undip, unpad, dan ipb, plus mencari tau temen2 yg kuliah di australia, singapore, malaysia, jepang, dan jerman tentang info studi di sana

sejarah membuktikan, “pelaut yang tangguh tidak akan pernah lahir dari laut yang tenang”, dan bersiaplah menjadi pribadi-pribadi yang mampu menggetarkan dunia.

Tidak Butuh Jawaban

April 8, 2008

KEJAHATAN MENINGKAT, KRIMINALITAS MENJADI-JADI…….. KRISIS MORAL!!!!

BIAYA HIDUP SEMAKIN MAHAL…… MELARAT!!!!

GLOBALISASI RUNTUHKAN EKONOMI MIKRO INDONESIA…? PENEGAKAN SUPREMASI HUKUM SUDAH MULAI PUNAH…? KORUPSI SELALU MERAJALELA….. KEMISKINAN!!!!

INDONESIA……..

INDONESIA BUTUH PEMUDA INTELEKTUAL BERMORAL DAN BERIMAN.

Merupakan sejumlah rentetan potretan asli wajah Indonesia, Madesu (masa depan suram –red) dengan sigapnya selalu mengintai Indonesia dengan jeli. Kapan saja dimana saja. Tak pelak selalulah Indonesia berada dalam zona lingkaran yang jauh dari harapan keadilan dan kesejahteraan rakyat. Bukannya tidak mampu berubah menjadi lebih baik akan tetapi kemauan itu belum muncul dari segenap anak negeri ini. Jadilah Indonesia saat ini. Lantas pertanyaannya kenapa?

Bila kita rajin menyimak berbagai informasi yang berkembang saat ini sering sekali dikatakan “tersangka utama” dari masalah ini tidak lain dan tidak bukan adalah Moralitas. Krisis moralitas begitu pesat pertumbuhannya, incarannya tak tanggung-tanggung anak negeri ini. Mulai dari yang tua sampai yang muda.

Saya pernah punya pengalaman ketika memfoto copy salah satu bahan kuliah. Entah kenapa setelah selasai memfotocopy biaya yang diminta oleh orang yang memfotocopykan itu melampaui dari perhitungan saya semula. Sontak saya protes, “kenapa bisa menjadi lebih 900 halaman”?ujar saya kepada orang yang memfoto copy, padahal ketika saya hitung hanya sekitar 600 halaman, setelah berdiskusi akhirnya uang saya dikembalikan.

Bagaimana caranya agar semuanya dapat berubah menjadi lebih baik?mungkinkah kita semua sudah tidak mampu lagi mendengar jeritan suara hati antara yang baik dan yang buruk?ataukah diperlukan alat bantu berupa “palu godam” agar kita semuanya terbangun dari keterjagaan?ya, REFORMASI EDISI KHUSUS, efektifkah? Wallahu’alam

aku dan cita-cita

Maret 21, 2008

Assalamu’alaikum Wr.Wb

saat ini saya masih berusia 20 tahun lebih 11 bulan tapi tepat bulan April 2008 maka saya sudah berusia 21 tahun, berada di tahun ke tiga di salah satu universitas negeri di kota Padang. saya berpikir usia 21 tahun bukan saatnya lagi untuk berpikir senang-senang, bebas bergembira ria, dan melakukan hal-hal yang tidak jelas tanpa memikirkan masa depan.

saya telah memikirkan akan seperti apa saya nanti di masa yang akan datang, mulai dari menganalisa kelebihan-kelebihan dan kelemahan diri, serta menemukan apa yang bisa saya raih di masa depan nanti.

sejak smp saya sudah terbiasa memikirkan apa yang saya ingin lakukan beberapa tahun ke depan. begitu juga dengan ketika berada di bangku sma. sebenarnya adalah menjadi dokter adalah cita-cita saya. ingin kuliah di FK merupakan hal yang paling saya impikan. cita-cita kuliah di FK selalu ada dipikiran saya sampai saat saya berada di tahun pertama kuliah. tapi walaupun saya sudah mempunyai cita-cita beberapa tahun sebelumnya untuk bisa kuliah di FK namun tetap saja gagal, karena saya tidak pernah fokus dengan apa yang saya inginkan. “kegagalan yang kamu dapatkan, merupakan akibat dari kesalahanmu sendiri”. setelah berkaca serta merenungi dalam-dalam cita-cita saya barulah saya tahu kesalahannya adalah karena abstraknya parameter kesuksesan dan target hidup saya.

saat ini saya punya cita-cita yang baru ke depannya, belajar dari kegagalan sebelumnya, saya menuliskan ulang ke dalam life plan yang lebih spesifik, dengan parameter kesuksesan dan target hidup yang detail serta tahun berapa saya akan mencapainya, juga gambaran langkah-langkah kecil apa yang akan saya lewati untuk mencapai hal tersebut.
termasuk berani mengambil resiko yang ada.

terkadang saya sering menceritakan ke orang-orang terdekat saya tentang rencana saya ini, lalu kenapa saya harus menceritakannya?Saya berpendapat, apabila visi kita diketahui orang banyak, visi tersebut akan lebih mudah untuk tercapai. Visi tersebut akan tercapai karena banyak orang yang akan mengingatkan kita dengan visi kita tersebut saat kita mulai melenceng dari arah yang seharusnya, dan bisa jadi akan ada orang yang memiliki visi yang sama dengan kita akan membantu kita meraih visi tersebut.

Hanya Allah SWT yang Maha Mengetahui apakah visi saya tersebut akan tercapai atau tidak. Saya hanya bisa merencanakan sesuatu dan berikhtiar serta tawakal dalam menjalankan rencana tersebut. Sedangkah untuk hasilnya, biarlah Allah SWT yang menilai. Wallahu a’lam..

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

kekuatan impian dan cita-cita

Maret 21, 2008

Begitu dengan mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar taruh disini.
Kamu taruh disini, jangan menempel dikening.
Biarkan
Dia
Menggantung
Mengambang
5 centimeter
Di depan kening kamuJadi dia nggak akan pernah lepas dari mata kamu. Dan kamu bawa mimpi dan keyakinan kamu itu setiap hari, kamu lihat setiap hari, dan percaya bahwa kamu bisa. Apapun hambatannya, bilang sama diri kamu sendiri, kalo kamu percaya sama keinginan itu dan kamu nggak bisa menyerah. Bahwa kamu akan berdiri lagi setiap kamu jatuh, bahwa kamu akan mengejarnya sampai dapat, apapun itu, segala keinginan, mimpi, cita-cita, keyakinan diri.
Biarkan keyakinan kamu, 5 centimeter menggantung mengambang di depan kening kamu. Dan sehabis itu yang kamu perlu cuma……

Cuma kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya, tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya, mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya, leher yang lebih sering menghadap ke atas. Lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja, dan hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya, serta mulut yang akan selalu berdoa.

Dan kamu akan selalu dikenang sebagai seorang yang masih punya mimpi dan keyakinan, bukan cuma seonggok daging yang punya nama. Kamu akan dikenang sebagai seorang yang percaya pada kekuatan mimpi dan mengejarnya, bukan seorang pemimpi saja, bukan orang biasa-biasa saja tanpa tujuan, mengikuti arusa dan kalah oleh keadaan. Tapi seorang yang selalu percaya akan keajaiban mimpi keajaiban cita-cita, dan keajaiban keyakinan manusia yang tak terkalkulasikan dengan angka berapapun. Dan kamu nggak perlu bukti apakah mimpi-mimpi itu akan terwujud nantinya karena kamu hanya harus mempercayainya, percaya pada 5 centimeter di depan kening kamu.

(Terimakasih Mas Donny Dhirgantoro atas inspiring novelnya)

apakah kita mempunyai cita-cita dan impian?

ya, cita-cita peradaban dan perbaikan.

Apa Hebatnya Jadi Mahasiswa!!!!

Maret 21, 2008

Era orde baru berganti menjadi era reformasi, di tahun 1998 darah mahasiswa terlalu panas dalam setiap pergerakannya. Tak terasa 10 tahun sudah berlalu, ditahun 2008 tingkat persaingan untuk mampu bertahan hidup begitu tinggi dan cenderung tidak memiliki aturan. Posisi negara Indonesia yang bila dihadapkan pada situasi seperti ini, tidaklah terlalu menguntungkan. Terlalu menyedihkan untuk disingkap lebih dalam. Tidak ingin membahasakan lebih dalam karena memang penulis hanya ingin berkutat dalam bahasan mahasiwa saja,hanya sebatas mahasiswa. Nah, sekarang kita sebagai mahasiswa, dimana peran kita sebagai mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Andalas?Itulah pertanyaan besar yang harus kita jawab.dimana mahasiswa yang sejak dahulu dikenal berisikan orang-orang pintar yang akan mengabdikan hidupnya untuk rakyat setelah memiliki modal di dalam kepalanya?apakah keadaan sudah berubah?
UNAND, sekarang mobil-mobil mewah lebih banyak terlihat masuk-keluar kampus, stigma di masyarakat pun perlahan berubah, dari kampus rakyat menjadi kampus konglomerat. Parkiran yang terasa semakin menyesak. Hiruk pikuk pembangunan yang semakin mendadak. Bagaimana tidak uang masuk dan SPP di UNAND saja yang semakin lama semakin membengkak.
Sebuah konsekuensi yang juga logis ketika kampus ini lebih banyak dipenuhi oleh orang-orang yang berada dalam zona nyaman mereka, yaitu sekaratnya pergerakan mahasiswa yang selama ini memang digerakkan oleh mahasiswa-mahasiswa yang berada di luar zona nyaman mereka ataupun oleh mahasiswa yang dengan berani keluar dari zona nyamannya untuk melihat realitas kehidupan bangsa ini dan ikut berjuang dengan segala idealisme yang dimilikinya. Mungkin banyak orang mengatakan pergerakan mahasiswa bukan lagi turun ke jalan-jalan berteriak-teriak menyuarakan suara rakyat melainkan dengan belajar segiat mungkin karena Indonesia butuh pemuda-pemuda pintar, tapi kenyataan berkata lain, prestasi akademis UNAND tidak cukup menggembirakan terlihat dengan sedikitnya mahasiswa UNAND yang mengirim karya ilmiahnya dalam lomba-lomba tingkat nasional setingkat PIMNAS maupun lomba lainnya, parahnya ternyata pergerakan di jalan-jalan pun sudah sukar sekali diidentifikasi. Kongkritnya lihat saja partisipasi mahasiswa dalam pemira pertanian.
Seperti apa bentuk pergerakan mahasiswa sekarang? Masihkah pantas kita menyandang nama mahasiswa akan tetapi sedikit sekali dari kita yang peduli dengan nasib bangsanya? Apakah keadaan ini tidak bisa diperbaiki, dan akan terus saja seperti ini?
BANGKTILAH MAHASISWA…
BERGERAKLAH… MENUJU BANGSA YANG ADIL DAN SEJAHTERA YANG KITA CINTA…

Memaknai setiap arti

Maret 21, 2008

Di sebuah tempat yang tidak terlalu sulit dicari, tepatnya di fakultas pertanian, tersebutlah nama seorang mahasiswa yang cukup dikenal orang, mahasiswa itu bernama aldo. Manusia yang menjalani lika – liku kehidupan yang makin lama makin kusut ini tetapi semakin bersemangat mencari arti sebuah makna dan perbaikan diri.
mengingat cukup seru dan langkanya peristiwa – peristiwa dalam kehidupan ku, maka aku merasa alangkah sayangnya jika hanya ku simpan sendiri, oleh karena daripada sebab itulah, aku ingin bercerita disini, hehehe… hanya disini ditulisan ini. My blog my diary